Thylacine Alias Harimau Tasmania

Bagikan artikel ini

Thylacine Alias Harimau Tasmania

Oleh : Muhamad Rafiq Pudjianto

Ketika mendengar Tasmania, orang-orang sering berpikir tentang sebuah pulau kecil di selatan Australia dengan populasi manusia dan satwa yang sangat sedikit sebuah pulau yang relatif kosong. Benar tapi enggak terlalu Tasmania seperti sebagian besar wilayah daratan Australia memiliki wilayah hijau dan dataran yang luas sebagian wilayahnya belum pernah dijelajahi atau dilihat oleh manusia Tasmania adalah rumah bagi air terjun epik pegunungan megah dan hutan lebat yang subur dengan lebih dari sepertiga luas daratannya.

Berstatus Taman Nasional Tasmania benar-benar merupakan keajaiban alam yang menakjubkan. Pada tahun 1642 penjelajah Belanda Abel Tasman pertama kali menginjakkan kakinya di Pulau Tasmania dalam perjalanannya ke arah Timur menuju Selandia baru tapi setelah ditemukan pulau indah ini tidak akan terganggu selama sekitar satu abad mendatang

Baru setelah penjelajah Eropa mulai memetakkan pulau tersebut Inggris menjadi tertarik dan akhirnya mengkolonisasi Pulau ini lebih dari seabad Kemudian pada tahun 1792 penjelajah perancisad labiad Jacques Labillardiere adalah orang Eropa pertama yang menemukan harimau Tasmania saat menjelajahi Pulau itu beliau menemukan seekor mamalia berkantung dengan kulit tubuh belang yang telah mati “Binatang tersebut mirip anjing tapi memiliki kantung.” begitu kata Pak Jacques dalam jurnalnya. Penemuan marsupial besar tersebut mengundang rasa penasaran banyak ilmuwan Pada masa itu.

Harimau Tasmania atau thylacine memang menyerupai anjing besar berbulu pendek dengan ekor kaku panjang yang menjulur dari tubuhnya mirip dengan anjing tapi juga mirip dengan kangguru jika diukur dari hidung hingga ekor thilesin dewasa memiliki panjang tubuh antara 165 hingga 210 cm tinggi bahu sekitar 60 cm dengan berat tubuh yang mencapai sekitar 30 kg ciri yang paling menonjol dari mamalia berkantung ini adalah garis garis loreng yang membentang di sepanjang bagian tengah punggung hingga bagian atas ekor garis loreng inilah yang membuat mereka mendapat julukan harimau.

 

 

Thylacine jantan maupun betina memiliki kantung di bagian perut yang menghadap ke belakang kantung ini adalah tempat bagi anak-anak mereka tumbuh hingga berusia 3 bulan sebelum hidup sepenuhnya di luar kantung dan mulai belajar berburu. Ciri unik lainnya dari thylacine adalah kemampuannya yang luar biasa dalam membuka rahang hingga 80 derajat adaptasi ini sempurna untuk mencengkeram amamalia besar seperti kangguru dan wobi. Thylacine juga dikenal memiliki penciuman yang luar biasa akurat mereka mampu melacak mangsanya dari jarak beberapa kilometer mirip dengan anjing sahabat terbaik manusia.

maka dari itu kepunahan mereka yang tragis menimbulkan kesedihan dan kekecewaan di kalangan pecinta satwa liar karena berbeda dengan kepunahan Singa Barbery atau Harimau Kaspia yang masih memiliki saingan Predator di alam liar thilesin adalah mamalia berkantung berukuran besar menjadikannya Apex Predator tunggal di Pulau Tasmania.

Namun tragisnya kelangsungan hidup mereka terancam setelah kedatangan bangsa Eropa khususnya Inggris mereka memburu habis thylacine karena mengganggu ternak. anjing dan hewan peliharaan lain yang mereka bawa menularkan penyakit dan memberikan kompetisi yang sebelumnya tidak pernah ada. Mereka memaksa populasi tesin mundur hingga ke daerah terpencil di barat laut Tasmania yaitu Hutan Tarkine daerah terakhir di mana sisa populasi thylacine hidup tersembunyi.

Tapi bagaimana thylacine alias harimau Tasmania mendapatkan status punahnya?

bagaimana mereka menjadi ikon kepunahan di zaman modern? dan

Apakah ada kemungkinan kalau mereka masih bertahan hidup hingga saat ini?

 

Sumber: alam semenit -antara ada dan tiada #AlamSemenit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *